Senin, 26 Maret 2012

DIY ( Do It Yourself) Scanner

This time, i would like to share some good stuff for you the analog camera lover or film user. In this digital era, it's kinda hard to find some place to process and scan your film with your-pocket-suitable-price. Well, i got some nice alternative. First, you process the film (here in Jogja you'll only need 50 cents or 5000 IDR for per roll for 35 mm color film and 75 cents or 7500 IDR for the Black & White film) and then you can make your own scanner. This is not my original idea, this belongs to somebody i don't know, i just learned it from toycam community and youtube. Here lemme show you how it's done.

You're going to need a shoe box, a daylight bulb and its connector to power source, several sheets of white paper or aluminium foil, a digital camera, and photo editor like photoscape or photoshop.
The steps :
1. Cover the inner side of your shoe box with white paper or aluminium foil.
2. Make a hole to place the bulb and another hole with size the same as the film in the top side of the box or the box cover. Don't forget to make some holder for the film.
3. To make it work, close the box, turn on the light, place the film and shoot it with digital camera. Here's a little tip, for black & white film, try to shoot as close as possible for a brighter result.
4. Last step, put the photos on the computer and invert them from negative picture to colored or BW with the photo editor program.
Here's a little image to help

Cover the inner part of the box


Place the bulb

Make a hole for the film and its holder

Place the film
Turn on the light and shoot !



Before the inversion
After the inversion

Another tip, don't make the film slot right upon the bulb cause you'll be catching the bulb shadow on the shoot like this

Easy right ? The plus is, you can scan whenever you want and whichever the frame and also catch the sprocket. The minus is probably the quality is not as good as the real scanner but just keep modifying, control the brightness of the light or the camera setting, maybe the result would be better than the real one.
I've been thinking about changing the DSLR camera with pocket camera since i don't have DSLR, this one i borrowed from my friend. If someone ever tried please let me know. I guess this is all i can share. Feel free to comment and don't be hesitate to ask me if you face some problem. Check out my flickr, thanks !

Sabtu, 24 Maret 2012

Sekedar Beropini - Timur Tengah

Satu kawasan yang hampir menjadi pusat segalanya, agama, minyak sebagai sumber daya terpenting bagi manusia, hingga konflik yang menarik seluruh perhatian dunia pada kawasan ini. Merupakan rumah bagi tiga agama besar di dunia, Islam, Nasrani dan Yahudi. Berada di kawasan subtropis dengan rentang suhu yang berbeda jauh antara siang dan malam hari sehingga mayoritas pendapatan negara tidak memungkinkan dari pertanian lantaran kondisi iklim dan geografis yang ekstrim. Meskipun kawasan ini merupakan penghasil 60 % dari minyak di seluruh dunia dan letaknya berdekatan dengan Eropa, tidak semua negara di kawasan ini merasakan kemakmuran akibat instabilitas politik di beberapa negara yang berkepanjangan.

Jika diperhatikan, negara – negara yang mengalami konflik pemerintahan di timur tengah adalah negara republik yang dipimpin oleh presiden, negara – negara yang cenderung demokratis. Sementara negara – negara monarki absolut terlihat aman dan jarang terdengar mengalami konflik pemerintahan. Konflik – konflik tersebut kebanyakan disebabkan oleh perpecahan yang terjadi antara rakyat yang mendukung dan yang tidak setuju dengan kepemimpinan satu pemerintahan. Terkadang konflik meluap karena reaksi rakyat akan pemimpin yang jatuh ke dalam jurang otoriter maupun kediktatoran.

Mungkinkah amannya negara – negara monarki di Timur Tengah dari konflik sebagai bukti bahwa di Timur Tengah, legitimasi pemimpin cara tradisional lebih berhasil daripada legitimasi modern ? Salah satu faktor yang menurut saya dapat menjawab pertanyaan ini adalah agama. 98% penduduk di negara – negara kawasan Timur Tengah beragama Islam dan negara – negara monarki di kawasan tersebut adalah negara yang menjalankan syariat Islam. Jadi legitimasi rakyat akan pemimpinnya berdasarkan kepercayaan bahwa ia adalah utusan Tuhan atau keturunan Nabi. Tentunya rakyat tidak akan menentang pemerintah kecuali mereka menentang agamanya atau pemerintah menyimpang dari ajaran agama. Sementara kaum minoritas mendapat tempat dan kebutuhan yang cukup sehingga keamanannya tidak terancam.

Lain halnya dengan negara – negara demokratis, pemimpinnya mendapat legitimasi rakyat melalui persetujuan rakyat atas ideologi maupun tujuan bersama yang ditawarkan pemimpin tersebut. Sayangnya tidak selalu semua orang akan memilki suara yang sama, selalu akan ada perbedaan yang menghalangi persatuan rakyat di negara tersebut ditambah lagi karakteristik masyarakat arab yang agresif. Dan ketika pemerintahan saat itu mulai melewati batas – batas demokrasi dan melanggar HAM. Revolusi siap menggeser pemerintahan tersebut dan menggantinya dengan pemerintahan baru yang dirasa lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Belum ada satu kesadaran yang mengikat rakyat untuk bersatu sebagai bukti dari legitimasi seorang pemimpin.

Sistem pemerintahan monarki juga membuktikan keuntungannya dalam menghasilkan stabilitas politk yang kemudian memudahkan negara tersebut untk melaksanakan pembangunan. Sebagai contoh, Uni Emirat Arab dan Qatar yang cukup makmur dan maju. Prinsip menjalankan syariah Islam tidak mengisolasi atau menutup mata mereka dari modernisasi. Kedua negara ini merupakan contoh dari harmonisasi antara Islam dan dunia modern.